Deep Learning dan Dampaknya pada Kurikulum Merdeka


Ilustrasi suasana belajar deep learning.

Pembelajaran mendalam (deep learning) adalah pendekatan dalam pendidikan yang menekankan pemahaman yang mendalam daripada sekadar menghafal. Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, dan memecahkan masalah. Berbeda dengan pembelajaran dangkal (surface learning) yang hanya berfokus pada hafalan fakta, pembelajaran mendalam mengajak siswa untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan menerapkan pengetahuan dalam konteks dunia nyata.

Kurikulum Merdeka di Indonesia telah mengadopsi filosofi pendidikan ini. Kurikulum ini menggeser fokus dari pengajaran yang kaku dan padat konten menjadi pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa. Kurikulum Merdeka mengutamakan pembelajaran berbasis proyek, penguasaan kompetensi, dan jalur pembelajaran yang dipersonalisasi.

Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran mendalam memungkinkan siswa untuk:

  1. Menghubungkan Pengetahuan dengan Masalah Dunia Nyata: Siswa dilibatkan dalam proyek dan studi kasus yang membahas isu-isu kontemporer seperti keberlanjutan lingkungan, pelestarian budaya, atau inovasi teknologi.
  2. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi: Melalui analisis kritis, siswa mengeksplorasi makna yang lebih dalam, mempertanyakan asumsi, dan menciptakan solusi untuk tantangan yang kompleks.
  3. Berinteraksi Antarbidang Ilmu: Kurikulum ini mendorong proyek lintas disiplin, sehingga siswa dapat menggabungkan pengetahuan dari sains, seni, teknologi, dan ilmu sosial.
  4. Merefleksikan Pembelajaran: Siswa diajak untuk menilai perkembangan mereka dan memahami bagaimana pembelajaran mereka relevan dengan kehidupan pribadi maupun komunitas.

Contohnya, dalam pelajaran Geografi, siswa tidak hanya menghafal peta, tetapi juga menganalisis dampak lingkungan dari pembangunan perkotaan dan mengusulkan solusi berkelanjutan. Begitu pula, pelajaran Matematika dapat dikaitkan dengan literasi keuangan atau analisis data, sehingga siswa siap menghadapi aplikasi dunia nyata.

Penerapan pembelajaran mendalam dalam Kurikulum Merdeka mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia yang berubah cepat dan global. Pendekatan ini selaras dengan keterampilan abad ke-21, mendorong pembelajaran sepanjang hayat, serta memberdayakan siswa untuk menjadi kontributor aktif dan inovatif dalam masyarakat.


Ilustrasi

  1. Seorang guru memfasilitasi sesi pembelajaran berbasis proyek, dengan siswa bekerja dalam kelompok untuk menganalisis masalah dunia nyata, seperti perubahan iklim atau perencanaan kota.
  2. Siswa mempresentasikan temuan mereka menggunakan poster, laptop, atau model yang mencerminkan pembelajaran lintas disiplin.
  3. Perbandingan gaya belajar tradisional vs. Kurikulum Merdeka, yang menyoroti pergeseran dari hafalan menuju eksplorasi aktif dan penerapan.


Posting Komentar

0 Komentar

Edukasi Jakarta -
Edukasi Jakarta -
Edukasi Jakarta -