Perbedaan Pendidikan Kesetaraan Jepang dan Indonesia

sumber gambar : google image 

Pendidikan kesetaraan adalah pendidikan yang dirancang untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi orang-orang yang tidak dapat mengikuti pendidikan model sekolah, seperti mereka yang tidak memiliki ijazah sekolah atau yang tidak dapat bersekolah karena pekerjaan atau keterbatasan fisik. Indonesia dan Jepang adalah dua negara yang memiliki sistem pendidikan kesetaraan yang berbeda. Berikut adalah perbandingan pendidikan kesetaraan di Indonesia dan di Jepang.
  1. Sistem Pendidikan Kesetaraan

Di Indonesia, pendidikan kesetaraan dikelola oleh direktorat pendidikan khusus dan pendidikan masyarakat (PMPK) yang merupakan  dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Pendidikan kesetaraan di Indonesia terdiri dari dua jenjang, yaitu pendidikan kesetaraan untuk jenjang pendidikan dasar dan pendidikan kesetaraan untuk jenjang pendidikan menengah. Siswa yang mengikuti pendidikan kesetaraan dapat memperoleh ijazah setara dengan ijazah pendidikan formal. Programnya bernama Paket A, Paket B, dan Paket C. 


Di Jepang, pendidikan kesetaraan dikelola oleh MEXT (Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology). Pendidikan kesetaraan di Jepang juga terdiri dari dua jenjang, yaitu pendidikan kesetaraan untuk jenjang pendidikan dasar dan pendidikan kesetaraan untuk jenjang pendidikan menengah. Siswa yang mengikuti pendidikan kesetaraan di Jepang dapat memperoleh sertifikat pendidikan kesetaraan.

  1. Siswa yang Mengikuti Pendidikan Kesetaraan

Di Indonesia, siswa yang mengikuti pendidikan kesetaraan adalah mereka yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal karena berbagai alasan, seperti pekerjaan, ekonomi, atau masalah keluarga. Mayoritas siswa pendidikan kesetaraan di Indonesia adalah mereka yang putus sekolah di jenjang pendidikan dasar atau menengah.


Di Jepang, siswa yang mengikuti pendidikan kesetaraan adalah mereka yang telah mencapai usia sekolah atau dewasa dan tidak memiliki ijazah formal. Mereka yang mengikuti pendidikan kesetaraan di Jepang adalah orang-orang yang ingin meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, termasuk mereka yang ingin memasuki universitas.

  1. Kurikulum dan Metode Pengajaran

Di Indonesia, kurikulum dan metode pengajaran pada pendidikan kesetaraan sama dengan kurikulum dan metode pengajaran pada pendidikan formal. Namun, materi pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa pendidikan kesetaraan.


Di Jepang, kurikulum dan metode pengajaran pada pendidikan kesetaraan juga sama dengan kurikulum dan metode pengajaran pada pendidikan formal. Namun, karena siswa pendidikan kesetaraan di Jepang lebih dewasa, metode pengajaran dapat lebih fokus pada diskusi dan penerapan praktis daripada sekadar teori.

  1. Kualitas Pendidikan Kesetaraan

Di Indonesia, pendidikan kesetaran  masih menjadi perhatian utama karena belum semua masyarakat menganggap  setara program kesetaraan, juga pandangan  dianggap tidak setara dengan pendidikan formal. 


Di  sini bisa dibaca dari kendala dalam ketersediaan tenaga pengajar yang berkualitas dan infrastruktur yang memadai. Karena itu direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan ( GTK) tengah berupaya meningkatkan kualitas utamanya dalam penerapan kurikulum merdeka.

Di Jepang, kualitas pendidikan kesetaraan dianggap lebih baik karena tenaga pengajar memiliki kualifikasi yang sama dengan pengajar pendidikan formal. Selain itu, program pendidikan kesetaraan di Jepang juga lebih terfokus pada pengembangan keterampilan dan penerapan praktis.


  1. Kesempatan Pekerjaan

Di Indonesia, meskipun ijazah pendidikan kesetaraan diakui oleh pemerintah, kesempatan kerja untuk mereka yang memiliki ijazah pendidikan kesetaraan masih terbatas. Hal ini terutama terjadi di sektor formal dan perusahaan swasta besar yang seringkali mengutamakan ijazah pendidikan formal.


Di Jepang, sertifikat pendidikan kesetaraan juga diakui oleh pemerintah dan memberikan kesempatan kerja yang lebih baik bagi pemegangnya. Bahkan, sertifikat pendidikan kesetaraan dianggap setara dengan ijazah pendidikan formal di beberapa industri.


Secara keseluruhan, pendidikan kesetaraan di Indonesia dan Jepang memiliki perbedaan dalam hal sistem, siswa yang mengikuti, kurikulum, kualitas, dan kesempatan pekerjaan. Meskipun masih ada kendala dalam meningkatkan kualitas pendidikan kesetaraan di Indonesia, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki sistem dan memberikan kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal. Di sisi lain, Jepang memiliki sistem pendidikan kesetaraan yang lebih maju dan memberikan kesempatan kerja yang lebih baik bagi pemegang sertifikat pendidikan kesetaraan.

Namun demikian, kedua negara masih perlu terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan kesetaraan untuk memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas tenaga pengajar, mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, serta meningkatkan akses dan ketersediaan program pendidikan kesetaraan.

Selain itu, kedua negara juga perlu memperhatikan kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Di Indonesia, pendidikan kesetaraan masih sulit diakses oleh masyarakat di pedesaan karena keterbatasan infrastruktur dan ketersediaan tenaga pengajar. Di Jepang, kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan juga masih menjadi masalah yang perlu diatasi.

Secara keseluruhan, pendidikan kesetaraan memiliki peran penting dalam memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi seluruh warga negara. Kedua negara perlu terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan kesetaraan sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal. ( M. Kurtubi )

- Dari berbagai sumber 



Posting Komentar

0 Komentar

Edukasi Jakarta -